Search This Blog

Rabu, 31 Juli 2013

Penomoran Seri Lokomotif Diesel di Indonesia

Assalamu'alaikum.. Eh ketemu lagi dengan saya, apa kabar sobat blogger ?? Hehe.. Kali ini ane pengen ngepost tentang penomoran seri lokomotif diesel di Indonesia. Sekalian iseng-iseng ngabuburit nunggu buka puasa hehe.. okee kita lanjut...

Penulisan nomor seri lokomotif di Indonesia ditetapkan dengan pola susunan digit X XXX XX; XX XXX XXX atau XX XXX XXXR. Pola ini langsung digunakan sejak pertama kali lokomotif diesel diimpor di Indonesia pada tahun 1953, yaitu lokomotif  CC200 01. Penempatan huruf dan angka-angka tersebut tidak bisa sembarangan. Karena masing-masing huruf dan angka-angka memiliki arti yang berbeda-beda.



 1.  Jumlah Gandar Penggerak
Digit pertama dan kedua pada nomor seri lokomotif digunakan untuk menyatakan jumlah gandar penggerak. Secara sederhana yang dimaksud gandar yaitu identik dengan roda. Dimulai dengan B,C, dan D. Gandar penggerak tunggal ditulis dengan 1 huruf kapital, sedangkan penggerak ganda ditulis dengan 2 huruf kapital. Mengapa tidak dimulai dari huruf A ? Karena memang tidak ada lokomotif yang hanya 1 menggunakan gandar penggerak, jadi seperti terlihat lokomotif beroda 1 hihihi.. Minimal harus ada gandar depan dan gandar belakangnya.
Arti dari huruf tersebut yaitu :
B    =   Dua gandar penggerak
C    =   Tiga gandar penggerak
D    =   Empat gandar penggerak
BB  =  Dua gandar penggerak ganda
CC  =  Tiga gandar penggerak ganda

2.  Jenis Transmisi Daya
Pada digit ketiga, ditulis dengan angka latin : 1,2 dan 3 yang digunakan untuk menunjukkan jenis transmisi yang dipakai pada lokomotif tersebut.
Arti dari angka-angka tersebut :
1 = Diesel Mekanik
2 = Diesel Elektrik
3 = Diesel Hidrolik

3.  Nomor urut Tipe Lokomotif
Digit keempat dan kelima, ditulis dengan angka secara berurutan yang digunakan untuk menunjukan nomor urut tipe lokomotif / kelompok lokomotif yang didasarkan atas data teknis lokomotif, pabrik pembuat atau bentuk fisik lokomotif. Cara penulisannya yaitu 00,01,02,03 dan seterusnya.
 Arti dari angka-angka tersebut :
00 = tipe pertama
01 = tipe kedua
02 = tipe ketiga
03 = tipe keempat
Di Indonesia, lokomotif terbanyak yaitu lokomotif tipe 06, yaitu BB 306 yang diimpor dari Pabrik Henscell, Jerman pada tahun 1984.

4.  Nomor Urut Individu Lokomotif
Digit keenam, ketujuh dan kedelapan juga ditulis dengan angka secara berurutan. Digunakan untuk menunjukkan nomor urut setiap lokomotif. Cara penulisannya yaitu : 01, 45, 91, 129 dan seterusnya. Angka kecil menunjukkan semakin tua lokomotif tsb. karena lebih dulu diimpor dibanding angka besar. Misalnya CC 201 01R lebih tua, karena diimpor pada tahun 1977 dibandingkan dengan CC 201 45, karena diimpor pada tahun 1983.


5.  Tanda Ganti Bullgear
Masih ada satu digit lagi yang ditulis dengan huruf kapital "R". Digit ini diletakkan di paing belakang dalam penomoran. Disebut tidak tetap karena kode "R" haya digunakan apabila lokomotif tersebut telah mengalami penggantian bullgear untuk meningkatkan kecepatan dan daya lokomotif. Digit ini kadang dicetak dengan ukuran kecil tetapi ada yang berukuran besarnya sama dengan digit sebelumnya. Gambar diatas merupakan contoh lokomotif yang sudah mengganti bullgearnya. Platnya diberi huruf "R" kecil.


Lokasi Dipo Induk
Dibawah nomor plat seri lokomotif yang berada di samping kanan-kiri lokomotif juga terdapat keterangan Dipo Induk tempat lokomotif tersebut di rawat atau "rumahnya". Lokomotif tersebut adalah milik dipo yang bersangkutan. Biasanya nama dipo ditulis menggunakan kode singkatan. Misalnya "Dipo Induk SMC" atau "Dipo Induk JR". Arinya lokomotif tersebut milik Dipo Induk Semarang Poncol dan Dipo Induk Jember.

Singkatan Dipo Induk yang ada di Jawa dan Sumatera :
JNG    =   Jatinegara
BD      =   Bandung
CN      =   Cirebon
PWT   =   Purwokerto
YK      =   Yogyakarta
SMC   =  Semarang Poncol
MN    =   Madiun
SDT   =   Sidotopo
JR     =    Jember
MDN  =  Medan
PD      =   Padang
TNK   =   Tanjung Karang
KPT    =   Kertapati

Sekian dulu postingan dari ane tentang penomoran seri lokomotif di Indonesia, next post Insya Allah akan membahas seri-seri lokomotif diesel di Indonesia.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

1 komentar:

< >